Jumat, 10 Februari 2012

Teknik Analisis Pengembangan



Pendekatan analisis sistem dapat dikelompokkan menjadi empat pendekatan:
1.       Pendekatan Analisis didasarkan atas Model (Model-Driven Analysis Approaches)
Pendekatan ini menekankan kepada penggambaran model sistem untuk mendokumentasikan dan memvalidasi baik sistem lama maupun sistem baru yang akan diusulkan. Model sendiri merupakan representasi dari kenyataan atau visi dimana hampir sebagian besar model menggunakan gambar. Tehnik analisis sistem yang termasuk dalam pendekatan ini adalah:
a.      Analisis Terstruktur (Structured Analysis)
Analisis terstruktur merupakan teknik model-driven yang process centered untuk menganalisis sistem yang ada, atau mendefinisikan persyaratan untuk sistem baru, atau melakukan keduanya. Modelnya merupakan gambar yang mengilustrasikan bagian-bagian dari komponen sistem, yaitu proses (process) beserta masukan (input), keluaran (output), dan arsipnya (files).
b.      Rekayasa Informasi (Information Engineering)
Teknik ini merupakan model-driven data centered, tetapi juga peka terhadap proses, untuk perencanaan analisis dan desain sistem informasi. Model Rekayasa informasi berupa gambar yang mengilustrasikan dan mensinkronisasikan data dan proses sistem. Model data dalam teknik ini disebut Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram ERD), sedangkan model prosesnya menggunakan Diagram Arus Data yang sama dengan yang digunakan dalam Analisis Terstruktur. ERD digunakan utnuk memodelkan data sistem tentang bagaimana data tersebut diperoleh, disimpan, digunakan, dan dipelihara. Pemodelan data ini dilakukan sebelum pemodelan proses.
c.       Analisis Berorientasi Obyek (Object-Oriented Analysis, OOA)
Analisis Berorientasi Obyek merupakan teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam bentuk yang disebut obyek. Model OOA adalah gambar yang mengilustrasikan oebyek sistem dilihat dari berbagai sudut pandang, seperti struktur dan perilaku.
2.      Pendekatan Analisis Terakselerasi (Accelarated Analysis Approaches)
Pendekatan Analisis terakselerasi menekankan pada pembangunan dari prototype untuk lebih cepat mengidentifikasi persyaratan/kebutuhan bisnis dan penggunanya untuk sebuah sistem baru. Prototype adalah contoh dari sistem yang diinginkan dalam skala kecil dan belum lengkap, tetapi tetap berfungsi. Prototype ini membantu para pengguna untuk mengetahui apa yang diinginkan setelah melihat contoh fisik sistem. Teknik-teknik yang termasuk dalam pendekatan ini
a.       Discovery Prototyping atau Requirement Prototyping.
Teknik menggunakan rapid development technology untuk membantu pengguna menemukan persyaratan bisnis mereka dengan cara melihat reaksi pengguna atas penerapan kasar (quick-and-dirty implementation) prototype yang dibuat untuk memenuhi persyaratan bisnis pengguna. Prototipe ini dapat secara cepat diubah untuk menyesuaikan dengan persyaratan bisnis dari pengguna tersebut.
b.      Rapid Architecture Analysis
Teknik ini merupakan pendekatan analisis terakselari yang juga sekaligus membangun model sistem. Penekanannya terutama pada blok bangunan Antarmuka (Interface Building blocks) pada kerangka sistem informasi dengan cara membangun contoh formulir dan laporan dan pada saat yang bersamaan membangun blok bangunan data dan proses. Rapid Architecture Analysis dimungkinkan dengan adanya teknologi Reverse Engineering yang tercakup dalam banyak alat otomatis seperti CASE (Computer-Aided System Engineering) Tools dan bahasa pemrograman.

3.     Metode-Metode Penentuan kebutuhan/persyaratan (Requirements Discovery Method)
Requirements Discovery mencakup teknik-teknik  yang biasa digunakan analis sistem untuk mengidentifikasi atau memunculkan permasalahan sistem dan persyaratan solusi dari komunitas pengguna. Contohnya:
a.      Fact Finding Techniques atau Information Gathering, adalah rangkaian teknik klasik untuk mengumpulkan informasi tentang permasalahan sistem, peluang, persyaratan solusi, dan prioritas. Teknik ini mencakup sampling atas berbagai dokumentasi, riset atas literatur dan benchmarking solusi, observasi atas sistem berjalan, kuisioner dan surver, dan wawancara.
b.      Joint Requirement Planning (JRP), yaitu teknik yang menggunakan fasilitas workshop untuk membawa secara bersama pemilik, pengguna, dan analis sistem serta terkadang desainer dan pembangun sistem untuk bergabung melakukan analisis sistem. JRP biasanya merupakan bagian dari Joint Application Development (JAD), yaitu teknik dari aplikasi yang lebih komprehensif
4.      Metode-Metode Perancangan Ulang Proses Bisnis (Business Process Redesign Methods)
Merupakan aplikasi metode analisis sistem dengan tujuan secara dramatikal mengubah dan menyempurnakan proses bisnis fundamental perusahaan, dan independen terhadap teknologi informasi apa yang nantinya akan digunakan. BPR didorong atas penemuan bahwa banyak sistem informasi dan aplikasi inefisiensi dari proses-proses bisnis. Dalam konteks pengembangan sistem, BPR digunakan untuk mempelajari proses-proses bisnis untuk mengidentifikasi permasalahan, birokrasi, dan inefisiensi yang mungkin menjadi pertimbangan dalam penentuan persyaratan untuk sistem baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar